SELAMAT DATANG DI UPTD X AMBULU JEMBER

18 January 2018

REFUGIA



Refugia akhir-akhir ini banyak di perbincangkan di dunia pertanian, terutama karena manfaat tanaman refugia dalam pengendalian OPT pada tanaman.
Apa itu refugia? Yuk kita baca dan simak bersama..
Dalam Pengendalian OPT tak selamanya pengendalian harus dengan aplikasi pestisida.
Pengendalian secara alami dengan memanfaatkan musuh alami terkadang lebih efektif, effisien dan ekonomis serta memberikan dampak yang baik bagi lingkungan.
Upaya peningkatan produksi melalui operasional perlindungan tanaman perlu dilakukan secara profesional yaitu dengan strategi pengamanan produksi terhadap gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang sesuai dengan konsepsi PHT (Pengendalian Hama Terpadu)
Salah satunya dengan penanaman tanaman refugia.
Menurut para ahli definisi Refugia adalah pertanaman beberapa jenis tumbuhan yang dapat menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumberdaya yang lain bagi musuh alami seperti predator dan parasitoid (Nentwig, 1998; Wratten et al., 1998).
Atau dengan kata lain Refugia adalah tumbuhan (baik tanaman maupun gulma) yang tumbuh disekitar tanaman yang dibudidayakan, yang berpotensi sebagai mikrohabitat bagi musuh alami (baik predator maupun parasit)tentunya agar pelestarian musuh alami tercipta dengan baik.
Manfaat tanaman Refugia yaitu sebagai mikrohabitat yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam usaha konservasi musuh alami (Solichah, 2001).

Manfaat Tanaman Refugia
Selain itu manfaat tanaman refugia juga sebagai sumber nektar bagi musuh alami sebelum adanya populasi hama di pertanaman.
Ada beberapa jenis tanaman yang berpotensi besar dijadikan sebagai tanaman refugia yang mudah ditemukan dan mudah dikembangkan di Indonesia.
Adapun diantaranya sebagai berikut :
  • Bunga Matahari,
  • Bunga Tapak Dara,
  • Bunga Tanaman Kenikir
  • Bunga Kertas,
  • Kacang panjang dan lain-lain
Hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman tanaman refugia adalah jangan terlalu dekat dengan komoditas utama,
sehingga tanaman refugia tidak berebut unsur hara dan air dengan tanaman yang di budidayakan.
Selain itu, koordinasi dalam kelompok tani sangat diperlukan agar pengendalian dengan menggunakan pestisida dilakukan hanya pada saat populasi hama sudah mencapai ambang pengendalian saja.
agar serangga yang menguntungkan seperti musuh alami yang sudah ada di lahan tidak ikut terbunuh saat penyemprotan/aplikasi pestisida

No comments: